This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, October 12, 2014

DULU




Dulu kita tak begini
Tapi kini kita seperti ini
Dulu kita tak berbeda
Tapi kini kita terbelah

Dulu kita tertawa tawa
Tapi kini kita selalu menangis
Dulu kita begitu bebas
Tapi kini kita terhempas

Dulu aku !! kita dan dia
Dulu kita dan dia satu
Tapi kini kita tak menyatu ,,, bagai !!
Kabut hitam kini semakin beku

Semua telah berubah
Dulu hari ini dan esok
Dulu masih ada kedamaian untuk kita
Tapi kini semua kian berubah

Hari ini mulai ku rindukan
Kedamaian itu kembali dalam hati ku
Dan menyimpan nya selalu
Untuk hari esok

Karena dia kita begini
Karena dia puisi ini

MEMAHAMI CINTA DARI SUDUT LAIN

Diamlah
Izinkan aku berbicara di hadapan kalian
Dengarkanlah suara-suara kami
suara orang-orang diam
Menarik diri dari peradaban
dari hiruk pikuknya dunia
aku hanyalah seorang pemimpi
seorang penghayal
menganggap yang semu itu nyata
yang nyata itu semu
kahlil gibran bilang
setiap lelaki mencintai dua orang perempuan
satu dalam khayalannya yang begitu sempurna
dua adalah wanita bernafas yang penuh dengan kekurangan
sehingga dia bilang
haruskah aku menggantikan kedudukannya yang sempurna itu dengan wanita tanah liat yang bernafas ?
pernahkah kalian dengar
cerita sekawanan kupu-kupu yang ingin mengetahui seperti apa nyala lilin itu
mereka utus satu diantara mereka untuk menyelidiki
tetapi ia hanya melihat dari kejauhan dan pulang kembali untuk bercerita kepada kawannya
kurang puas, mereka utus satu lagi
ia melihat lebih dekat dan membakarkan sedikit sayapnya pada lilin yang menyala itu
akhirnya ia kembali dengan sedikit luka di tubuhnya
ternyata ada yang belum puas dan ingin serba tahu
ia kesana dengan penuh rasa keingin tahuan
ia dekap lilin yang menyala itu
ia tahu seperti apa nyala lilin itu
menyala bersama tubuhnya yang turut serta
dari kejauhan ada kupu-kupu bijak yang sedari tadi mengamati
ia berkata
dia telah mengetahui apa yang ingin diketahuinya
tapi hanya dia sendiri yang tahu tak ada yang dapat menuturkannya

Diamlah
Izinkan aku berbicara di hadapan kalian
Dengarkanlah suara-suara kami
suara orang-orang diam
Menarik diri dari peradaban
dari hiruk pikuknya dunia
aku hanyalah seorang pemimpi
seorang penghayal
menganggap yang semu itu nyata
yang nyata itu semu
kahlil gibran bilang
setiap lelaki mencintai dua orang perempuan
satu dalam khayalannya yang begitu sempurna
dua adalah wanita bernafas yang penuh dengan kekurangan
sehingga dia bilang
haruskah aku menggantikan kedudukannya yang sempurna itu dengan wanita tanah liat yang bernafas ?
pernahkah kalian dengar
cerita sekawanan kupu-kupu yang ingin mengetahui seperti apa nyala lilin itu
mereka utus satu diantara mereka untuk menyelidiki
tetapi ia hanya melihat dari kejauhan dan pulang kembali untuk bercerita kepada kawannya
kurang puas, mereka utus satu lagi
ia melihat lebih dekat dan membakarkan sedikit sayapnya pada lilin yang menyala itu
akhirnya ia kembali dengan sedikit luka di tubuhnya
ternyata ada yang belum puas dan ingin serba tahu
ia kesana dengan penuh rasa keingin tahuan
ia dekap lilin yang menyala itu
ia tahu seperti apa nyala lilin itu
menyala bersama tubuhnya yang turut serta
dari kejauhan ada kupu-kupu bijak yang sedari tadi mengamati
ia berkata
dia telah mengetahui apa yang ingin diketahuinya
tapi hanya dia sendiri yang tahu tak ada yang dapat menuturkannya

GEJOLAK BATIN DAN JIWAKU

Malam semakin larut
Kesunyian datang menyapa
Aku terdiam dan terpaku
Kurenungi nasib orang tuaku
Orang tuaku sedang kesusahan
Tapi aku hanya terdiam
Tak ada yang dapat aku lakukan
Aku hanya bisa menangis
Hatiku seakan teriris pisau tajam
Jika kuingat jasa orang tuaku
Tanpa pamrih
Tak kenal lelah dan tak pernah mengluh
Ketika merawatku dari aku merah
Sampai aku menginjak remaja
Ketika aku sakit mereka dengan sabar merawatku
Ketika aku sedih mereka menghiburku
Mereka selalu ada dengan penuh kasih sayang
Aku sangat bahagia
Tapi kini…
Orang tuaku ada masalah
Mereka harus memikul beban keluarga
Tapi aku tak bisa membantunya
Tiap malam aku diselimuti kesedihan
Kumenangis dalam kesendirianku
Kuingin kembalikan senyum mereka
Tapi harus aku akui
Aku bodoh
Dan aku sangat tidak berguna
Tiap malam aku selalu memerangi batinku
Batinku berontak tapi aku tak tau harus berbuat apa
Aku bukan buta melihat kesusahan mereka
Aku bukan tuli mendengar keluahan mereka
Tapi aku juga tak berdaya aku tak mampu….
Hanya doa yang selalu aku panjatkan
Dengan ketulusan dan deraian air mata
Semoga Tuhan memberi kesabaran dan ketabahan
Buat orang tuaku


Hujan deras menerpa bumi
Berpacu dengan petir yang menyambar
malam makin mencekam
Tak seorangpun yang keluar
Di kegelapan malam
Seorang gadis berkaca mata
Menagis tiada henti
Menanti datangnya bantuan
Sang ibu terkapar tak berdaya
Makin lama airmatanya seakan kering
Namun tak seorangpun yang mendekat
Tuhan tolonglah kami
Lirih dan permintaan hatinya