Sunday, October 12, 2014

GEJOLAK BATIN DAN JIWAKU

Malam semakin larut
Kesunyian datang menyapa
Aku terdiam dan terpaku
Kurenungi nasib orang tuaku
Orang tuaku sedang kesusahan
Tapi aku hanya terdiam
Tak ada yang dapat aku lakukan
Aku hanya bisa menangis
Hatiku seakan teriris pisau tajam
Jika kuingat jasa orang tuaku
Tanpa pamrih
Tak kenal lelah dan tak pernah mengluh
Ketika merawatku dari aku merah
Sampai aku menginjak remaja
Ketika aku sakit mereka dengan sabar merawatku
Ketika aku sedih mereka menghiburku
Mereka selalu ada dengan penuh kasih sayang
Aku sangat bahagia
Tapi kini…
Orang tuaku ada masalah
Mereka harus memikul beban keluarga
Tapi aku tak bisa membantunya
Tiap malam aku diselimuti kesedihan
Kumenangis dalam kesendirianku
Kuingin kembalikan senyum mereka
Tapi harus aku akui
Aku bodoh
Dan aku sangat tidak berguna
Tiap malam aku selalu memerangi batinku
Batinku berontak tapi aku tak tau harus berbuat apa
Aku bukan buta melihat kesusahan mereka
Aku bukan tuli mendengar keluahan mereka
Tapi aku juga tak berdaya aku tak mampu….
Hanya doa yang selalu aku panjatkan
Dengan ketulusan dan deraian air mata
Semoga Tuhan memberi kesabaran dan ketabahan
Buat orang tuaku


Hujan deras menerpa bumi
Berpacu dengan petir yang menyambar
malam makin mencekam
Tak seorangpun yang keluar
Di kegelapan malam
Seorang gadis berkaca mata
Menagis tiada henti
Menanti datangnya bantuan
Sang ibu terkapar tak berdaya
Makin lama airmatanya seakan kering
Namun tak seorangpun yang mendekat
Tuhan tolonglah kami
Lirih dan permintaan hatinya

0 comments:

Post a Comment